Sabtu, 02 November 2013



Di dalam sebuah kelas yang berjumlah empat puluh sembilan orang. Seorang guru untuk mata pelajaran kimia sedang menerangkan kepada semua murid-murid yang ada di dalam kelas itu. Sambil membawa bulatan-bulatan sebagai alat bantu untuk menerangkan bagaimana sebuah unsure dan senyawa terbentuk dari atom-atom. Bulatan-bulatan itulah yang di ibaratkan sebagai sebuah atom yang dapat di satukan antara satu dengan lainnya dengan sebuah benda yang berbentuk silinder yang sangat kecil. Semua murid-murid kelas mendengarkan dengan seksama meskipun sebagian dari mereka tidak memahami dengan apa yang sedang di ajarkan oleh gurunya, tetapi mainan yang dibawa oleh guru kimia itu sangat menarik. Selain bentuknya unik dan lucu ketika bulatan-bulatan itu digabungkan selayaknya seharusnya dijadikan pajangan daripada dipakai menjadi benda praktek.
Dari keempat puluh sembilan murid yang berada di dalam kealas hanya ada satu anak yang tampaknya meremehkan dengan apa yang sedang diterangkan oleh guru kimia. Selain karena aneh menurutnya dengan membawa benda praktek yang mirip mainan di kelas taman kanak. Salah seorang murid tadi juga muak dengan tingkah laku guru kimia, seorang wanita paruh baya dan bergaya sok cantik, sok cakep, sok pinter, dan sok sok yang lainnya, menurut seorang murid tadi yang duduk di meja paling depan tanpa adanya teman di sebelahnya, aby biasanya teman-temannya memanggilnya.
Tanpa sadar karena begitu jengkel dan muaknya aby dengan guru kimianya yang terkenal ceplas-ceplos dalam berbicara dengan para murid-muridnya, aby kadang mengernyitkan mulutnya dan sesekali mengubah pandangannya kearah setelah beberapa waktu di melihat guru kimia. Suatu bentuk kebosanan karena rasa jengkel dan muak terhadap gurunya.
Tingkah laku aby yang demikian di ketahui oleh gurunya, mungkin karena aby duduk di bangku paling depan hingga gurunya dengan mudah mengamati gerak-gerik aby yang makin kentara dengan kebosanannya mengikuti pelajaran kimia. Kemudian guru kimia tiba-tiba menegur aby sambil menunjuk tangannya kea rah aby.
“ hei mas yang itu “ hardik guru kimia
“ dari tadi ibu lihat muka kamu tanpa ekspresi “ lanjut kata guru kimia
Aby terkaget dengan teguran guru kimianya, diikuti suara gemuruh tawa dari murud-murid yang mendengar guru kimia menegur aby dengan teguran “ tanpa ekspresi ” . Teguran yang sangat kasar tentunya jika dipikir-pikir juga. “ tanpa ekspresi “ seperti orang – orang idiot yang berIQ rendah.
Menerima teguran itu aby langsung mengemasi barang-barangnya yang berserakan di atas meja berupa peralatan tulus dan dia masukkan ke dalam tas. Pergi keluar meninggalkan kelas tanpa ada sepatah kata apapun.
Hari itu aby pulang lebih awal ke rumahnya yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumahnya. Perjalanan dari sekolahnya ke rumahnya hanya di tempuh dengan berjalan kaki.
Pada saat melewati sebuah halte bus aby melihat seorang gadis yang sejak lama sekali selalu diperhatikan oleh aby. Aby sudah simpatik dan suka dengan gadis teman satu sekolahan meski berbeda kelas. Awalnya aby simpatik dengan gadis tersebut ketika aby berada satu kelas dengannya dalam sebuah bimbingan belajar. Saat itu aby duduk di belakang gadis tersebut. Ketika itu gadis tersebut sedang mengalami sakit flu hingga sering sekali bunyi suara hidung yang memasukkan udara lewat tarikan nafas yang kuat masuk melalui hidung, agar ingus yang keluar dari hidungnya tidak keluar dan kemabli masuk ke dalam bersama tarikan nafas melalui hidung.
Aby juga mengalami hal seperti gadis tersebut. Aby juga sedang sakit flu juga. Meskipun gadis itu tidak menyadari keberadaan aby di belakangnya yang mengalami nasib serupa seperti dirinya, tetapi bagi aby hal itu membuat aby menjadi simpatik dan ingin mengenal lebih gadis itu.
Bagi aby suara tarikan nafas ke dalam seperti sahut menyahut antara aby dan gadis yang berada di depannya. Menurut aby komunikasi telah terjalin lewat suara yang sahut menyahut tadi. Meskipun tidak ada sepatah kata apapun yang dikeluarkan aby untuk menarik perhatiannya atau minimal berkenalan dengan gadis tersebut. Aby hanyalah anak pemalu dan kikuk ketika berada di dekat seorang gadis sebayanya apalagi berbicara dengan mereka. Niat dan keberanian untuk berkenalan hanyalah suatu keinginan yang jauh terpendam di dalam hatinya. Aby lebih senang menikmati komunikasi lewat suara aneh di hidung.
Begitulah awal mulanya aby menyukai gadis itu. Perasaannya hanya bias dipendamnya di dalam hati dan tak ada niatan dia untuk memulai memperkenalkan dirinya kepadanya. Aby lebih senang melirik kearah gadis itu ketika lewat di depannya beberapa saat ketika keluar dari pintu kelasnya ketika saat jam istirahat berkumandang. Ataupun mengamati gadis itu ketika sedang makan di kantin sekolah dari tempat yang agak tertutup dari pandangan gadis itu duduk di meja kantin. Semua lirikan dan pandangan dia mengamati gadis itu direkamnya baik-baik dalam memori otaknya. Hingga saat malam nanti aby akan memutar ulang rekaman itu ketika dia duduk menyendiri di teras rumahnya. Di tambah hiasan langit malam dan suasana sepi menyelimuti malam yang hampir menuju pagi. Puluhan bintang jatuh telah dilihat tobby sambil mengucapkan suatu permintaan yang berangkali saja terkabul agar dia dapat diberi kesempatan untuk mengenal lebih gadis itu lebih jauh. Lewat angina malam yang berhempus entah kemana, aby sering menitipkan kerinduannya kepada angin malam yang mungkin saja dapat terkirim.
Aby sangat menikmati saat seperti itu ketika membayangkan jika saja gadis itu berada di sini. Ratusan malam telah dia lewati dengan selalu menyapa wajah gadis itu lewat pejaman matanya hingga imajinasi khan menyingkap warna gelap pandangan mata yang tertutup menjadi sesosok gadis yang dia sukai tersenyum kepadanya. Ketika tidur aby selalu berharap agar dipertemukan dengannya lewat mimpi.
Begitulah aby tiap malam yang selalu bermain-main dengan imajinasi dan khayalannya membayangkan wajah gadis yang makin hari makin membuat aby menjadi mencintainya. Meskipun aby tidak pernah berkenalan dengan gadis itu ataupun berbicara padanya. Rasa cinta aby tumbuh ketika hanya bayangan gadis itu saja yang diimajinasikan dan dikhayalkan aby tiap malam hingga ratusan malam telah aby habiskan untuk bermain dan berbagi dengan gadis pujaannya lewat bayangannya.
“ dasar orang aneh “ gumam otak aby yang berfikiran rasional
“ aku tidak memerlukan dia sebagai subyek yang nyata dan mengenalku “ jawab hati aby
“ berarti kamu hanya menganggap dia sebagai obyek “ Tanya otak aby
“ bisa dikatakan begitu, karena dia adalah obyek yang dapat membuatku bersemangat
ketika aku masuk sekolah, karena dia adalah obyek yang membuatku begitu gembira dengan hanya melihatnya saja, karena dia adalah obyek yang tidak pernah mengecewakan aku dan selalu memberikan keindahan padaku, karena dia adalah obyek yang selalu menemaniku ketika malam-malam yang indah dan menjadi sempurna dan dialah obyek paling berharga di dalam hatiku “
“ apakah kau takut jika suatu hari nanti kau diberi kesempatan untuk berkenalan dengannya atau dia menjadi subyek atau obyek yang nyata di dalam kehidupanmu ? “ Tanya otak
“ lihatlah kehidupanku sekarang hai otakku, coba kau hitung berapa banyak orang yang nyata dalam kehidupanku yang membeikan kegembiraan dan berapa banyak subyek yang memberiku keindahan “ jawab hati aby
“ aku tahu bahwa kamu terlahir sebagai orang yang pendiam juga pemalu dan juga sangat sedikit sekali orang yang bisa mengerti kamu “ kata otak aby
“ terima kasih otak karena tidak menyalahkan aku karena seharusnya aku tidak seperti ini jika aku mejadi orang-orang yang normal dan mudah bergaul, aku sudah terlanjur menyukai dan tidak ingin berpisah dengan kehidupanku sekarang ini, apalagi ketika telah kutemukan kekasih hatiku, gadis yang menemaniku lewat imajinasiku dan khayalanku melalui malam-malam yang indah kehadirannya menjadikan malam-malamku menjadi sempurna “ kata hati aby
“ kekasih yang tidak akan pernah menyakitiku, kekasih yang tidak akan pernah memberikanku luka dan kekasih yang yang tidak akan pernah membuatku patah hati “ lanjut hati berkata kepada otak
“ apa kau tidak akan bosan dengan apa yang kau lakukan ini “ Tanya otak
“ mungkin saja aku bosan suat hari nanti tapi biarlah kunikmati apa yang telah aku dapat dan aku bisa lakukan dalam menemukan keindahan dan kegembiraan hidupku “ jawab hati aby
“ baiklah kalau begitu karena ini adalah malammu nikmati saja keindahannya dan kesempurnaan bersama kekasih khayalan dan imajinasimu itu, aku akan tidur dan besok berjanjilah kepadaku agar menjadi orang normal meski kau pendiam dan pemalu, aku tidak ingin tubuh ini dianggap bodoh karena diriku yang tidak bisa membantu mengendalikan dirimu, masih ingat khan apa yang dikatakan guru kimia aby, Wajah Tanpa Ekspresi, mungkin karena kebodohanmu juga yang terlalu menuruti amarahmu karena jengkel dan muak dengan guru tersebut, tetapi di dunia ini orang yang bodoh selalu yang di salahkan aku yaitu otak karena tidak pandai, jenius ataupun briliian. Tetapi seperti inilah dirimu ketika hati aby menjadi bodoh dan menjadi bahan olok-olokkan teman-teman dengan lewat cibiran Muka Tanpa Ekspresi. Besok berjanjilah agar menuruti kata-kataku dan akan aku bantu kamu menjadi pandai, sekarang aku mau beristirahat, jangan bangunkan aku hingga matahari bersinar…ok ? “ kata otak
“ baiklah istirahatlah teman terima kasih atas sarannya “ kata hati
Aby masih saja terus menikmati malam yang indah sambil memejamkan mata, berkonsentrasi sambil mulutnya mengatakan sesuatu dengan lirih. Sebuah nama dari seorang gadis bernama tari yang menjadi kekasih hatinya. Lewat ratusan kata yang menyebut nama kekasih hatinya, aby berusaha melarutkan dirinya dengan berkonsentrasi dan memejamkan matanya laksana orang yang sedang bersemedi.
Pandangan mata yang tertutup semula gelap lambat laun menjadi terang dan penuh warna menjadi gambar seorang wanita yang sedang berbaring di atas ranjang tempat tidur di samping aby yang sedang duduk bersila. Aby masih terus saja berkomat-kamit agar dirinya dapat memasuki khayalannya dan imajinasinya.
“ tari..tari..tari..tari..tari..tari..tari..tari………” aby berkomat kamit
“ huuh… udah belum ceritanya kok malah sejak dari tadi malah nyebut-nyebut namaku terus “ kata wanita yang berbaring di sebelah aby
Aby yang masih terus berkomait-kamit tidak memperdulikan apa yang dikatakan oleh istrinya.
“ hei…!!! “
Sebuah tamparan lembut mendarat di pipi suaminya, yang membuat kaget aby yang sedang berkomat-kamit.
“ Huhuhu… sakit yank “ kata aby setelah sadar
“ tuuu.. tuuu… manjanya kumat lagi to “ jawab istrinya
“ lha katanya suruh mendongeng tentang pengalamanku waktu aku telah menjadikan kamu kekasihku meski kita belum pernah saling kenal “ kata aby
“ dasar orang aneh, lha kau khan takut masak sejak tadi berkomat-kamit sambil berkata lirih nyebut-nyebut namaku, aku takut kamu kesurupan, lha wong tadi tak Tanya-tanya nggak jawab-jawab kok ya udah aku tamper aja “ kata tari istri aby
“ huuh suorry ya kesurupan!!?, ya dah sekarang tak balas cium kamu “ kata aby
Aby memegang badan istrinya dan mencoba menciumnya, istrinya pun sedikit berontak dan agak jual mahal. Maklumlah lah mereka berdua sedang bercanda dalam kebahagiaan setelah mereka baru saja melewati acara pernikahan. Malam ini adalah malam pertama bagi mereka berdua sebagai suami istri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar