Sabtu, 02 November 2013



“Ih… tan atu duluan” kata seorang anak kecil dengan tampang polosnya.
“Enda mau, itu aku duluan” jawab yang lainnya.
“Ima.. itu, atu duluan” katanya pada sahabatnya yang biasa di panggil Ima oleh dirinya.
“Aku ih..” jawab Ima.
Perkenalkan, anak kecil yang tidak bisa ngomong huruf “K” tadi, bernama Dicky Muhammad Prasetya atau di panggil Dicky. Dan, yang enggak bisa ngomong “G” atau yang dipanggil Ima itu bernama lengkap Bisma Karisma.
Saat ini, mereka berdua sedang berada di sebuah taman kanak-kanak. Wajah mereka begitu polos hingga gampang untuk dibohongi.
“Anak-anak, sudah dong, jangan pada bertengkar” lerai seorang guru taman kanak-kanak yang bernama Dina. Lebih tepatnya Pramudina Afra Narudana.
“Ibu, atu tan yang main robot-robotan duluan” kata Dicky.
“Endak bu, Dicky bohon” jawab Bisma.
“Sudah-sudah… biar lebih adil, ibu kasih satu robot lagi. Gimana? Mau enggak?” tanya Bu Dina sambil menunjuk sebuah mainan robot-robotan.
Bisma menganggukan kepalanya.
Lalu, Bu Dina memberikan mainan robot-robotan itu pada Bisma. Hey.. lihatlah! Sepertinya Dicky terlihat tidak senang. Mungkin, ia iri dengan Bisma yang diberi mainan robot-robotan oleh Bu Dina.
“Bu, atu mau itu” kata Dicky sambil menunjuk mainan robot yang sekarang sedang dipegang Bisma.
“Kan, kamu sudah dapat” jawab Bu Dina.
“Engga mau, atu maunya itu” rengek Dicky.
“Bisma, kamu kasih ya, mainannya ke Dicky!” suruh Bu Dina.
Namun, Bisma hanya menggelengkan kepalanya dan kembali melanjutkan aktifitasnya, bermain robot-robotan. Karena keinginannya tidak di penuhi, akhirnya Dicky menangis.
Guru taman kanak-kanak lainnya, menghampiri Bu Dina yang sepertinya kewalahan untuk menenangka Dicky.
“Ada apa ini, bu?” tanya seorang laki-laki dengan suara bass-nya. Sebut saja namanya Muhammad Reza Anugrah atau yang biasa di sapa oleh murid-murid taman kanak-kanak Pak Eja.
“Ini Pak, Dicky mau tuker mainannya ke Bisma. Sedangkan dia sudah punya robot-robotan” jawab Bu Dina. Pak Eja hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti.
Ia lalu menghampiri Dicky dan berjongkok agar tingginya sama dengan muridnya yang paling imut itu.
“Dicky mau robot-robotan?” tanya Pak Eja.
“Mau ..” jawab Dicky sambil menganggukan kepalanya.
“Ini robot-robotannya” kata Pak Eja sambil memberikan mainan robotan pada Dicky. Hust.. tahu tidak, sebenarnya, robot-robotan yang diberikan Pak Eja itu, mainannya Dicky sendiri lho. Hehe… dengan polos, Dicky menerimanya
“Matasih, pa” kata Dicky.
“Sama-sama. Sudah ya, kalian jangan bertengkar lagi? Kasihan tuh, Bu Dina kewalahan” kata Pak Eja.
“Dicky duluan tuh pak” kata Bisma menunjuk Dicky.
“Butan Dicky, tapi Ima duluan” kata Dicky.
“Sudah, kalian semua anak baik kok” jawab Bu Dina.
Setelah itu, Bisma dan Dicky kembali bermain robot-robotan yang mereka berdua miliki. Sementara Bu Dina dan Pak Eja, mereka tersenyum melihat Bisma dan Dicky yang telah akur.
“Bu, Ima mau tidur” kata Bisma sambil menguap.
“Dicky juga mau bobo bu” sambung Dicky.
“Ya sudah, ayo masuk ke kamar!” suruh Pak Eja.
Dicky dan Bisma hanya menganggukan kepalanya lalu berjalan menuju kamarnya. Mereka sih punya rumah dan masih memiliki orang tua. Namun, karena orang tuanya sibuk, jadi dititipkan deh ke sekolahnya. Biasa lah, orang tua Dicky dan Bisma itu kaya. Orang tuanya Dicky itu, adalah orang terkaya nomor lima di Indonesia. Sedangkan orang tua Bisma, adalah orang terkaya nomor sembilan di Indonesia dan nomor tiga puluh di Dunia. Waw… hebatnya.
Flash Back Off
“Haha… masa kecil kalian berdua lucu ya” ledek seorang perempuan yang mengenakan rok berwarna biru.
“Haha… iya dong. Bisma Karisma gitu lho” jawab Bisma dengan percaya diri.
“Dicky Muhammad Prasetya, orang terimut nomor satu di Indonesia dan di dunia ini” kata Dicky dengan percaya dirinya.
Ternyata, Bisma dan Dicky sekarang sudah besar lho, teman. Mereka berdua sudah duduk di kelas delapan atau di kelas dua Sekolah Menengah Pertama atau SMP.
Pasti, kalian pada bertanya kan, perempuan yang tadi berbicara dengan Bisma dan Dicky itu siapa? Dia itu namanya Clarynta Amanda atau Lala. Ia adalah sahabatnya Bisma dan Dicky.
“Eh.. kalian semua lagi ngapain sih? Sampai asyik begitu?” tanya seorang lelaki datang menghampiri Bisma, Dicky dan Lala.
“Ini, aku lagi dengerin ceritanya Bisma dan Dicky. Bisa di bilang, cerita masa kecilnya gitu, Ham” jawab Lala pada seseorang yang di panggil “Ham” itu. Nama lengkapnya Muhammad Ilham Fauzie Effendi.
“Emangnya, ceritanya gimana?” tanya Ilham penasaran.
“Jadi tuh, Bisma sama Dicky saat masih kecil rebutan mainan. Robot-robotan tuh. Haha” jawab Lala sambil tertawa.
“Diam dong, La” kata Bisma dan Dicky berbarengan.
“Enggak ah, aku mau cerita dari awal sampai terkahir ke Ilham” jawab Lala.
“Gimana sih, ceritanya La?” tanya Ilham.
“Jadi, ceritanya di sebuah taman kanak-kanak, Dicky lagi asyik main robot-robotan. Nah, tiba-tiba saja, Bisma datang menghampiri Dicky dan langsung ngambil mainan yang lagi di mainkan sama Dicky”
Belum selesai Lala bercerita, Bisma sudah menutup mulut Lala dengan tangannya sendiri.
“Emangnya beneran ya, Cky?” tanya Ilham.
“Bohong tuh, Ham. Kamu mau saja di bohongin sama Lala” jawab Dicky berbohong.
“Oh, ya sudah yuk, kita masuk ke dalam kelas! Sebentar lagi masuk lho” ajak Ilham sambil berjalan meninggalkan Bisma, Dicky dan Lala.
Lala langsung menyusul Ilham. Bisma dan Dicky bernapas lega karena Lala tidak selesai menceritakan semuanya kepada Ilham.
“Huft… untung saja, Lala tidak jadi menceritakannya kepada Ilham ya, Cky?” kata Bisma.
“Iya Bis, untung saja ya” jawab Dicky.
“Ya sudah yuk, kita masuk ke dalam kelas!” ajak Bisma.
Dicky pun mengangguki kepalanya dan berjalan mengikuti Bisma hingga masuk ke dalam kelas dan berjalan sesuai mata pelajaran hari ini hingga bel pulang berbunyi.
Sepertinya, Ilham penasaran tuh sama cerita masa kecilnya Bisma dan Dicky. Haha… yang sabar ya, Ham, pasti kamu nanti tahu kok apa ceritanya. Kan kalau kita merahasiakan sesuatu, pasti rahasia itu akan terbongkar juga kan? Kamu tinggal tunggu waktu saja deh, pasti nanti tahu, apa cerita masa kecilnya mereka berdua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar