Sabtu, 02 November 2013

Siapa yang mau ngerti? 9
Oleh: Rohmah Cipzz

        Setelah pertemuan tak disengaja di toko batik baru daerah Bring Harjo, Ara dan Ari masih kepikiran tentang itu. mereka sama2 berpikir jalan terbaik mana yang mesti ditempuh keduanya. Karena mungkin masih rada-rada labil, jadi keduanya sempet di serang kebingungan yang mendilemakan.

        Sore-sore tante Laras mendatangi Ara yang lagi nonton tivi, karena ekspresi Ara tampak sedih, jadi tante ingin tau sekaligus menghiburnya.
        “sedih lagi ya Ara? ,, .” kata tante memulai pembicaraan.
        Lala tiba-tiba seakan terbangun dari  lamunanya. Ia emang nonton tivi tapi pikirannya gak fokus pada acara yang di tonton.
        “eh tante. , iya nih tan.. , gara-gara kejadian mendadak kemarin..”
        “kemarin ada apa sayang?”
        “kemarin aku ama Nana liat-liat toko batik baru di daerah Bring Harjo, dan aku ketemu pemilik toko itu, dia... ternyata Ari tante. , aku gak nyangka dia bisa ada di Jogja.”
        “lalu.. kamu menghindarinya?” tebakan tante mengena.
        “iya..”
        “kamu gak harus menghindarinya Ara. , sampai kapan? . kamu akan tumbuh semakin dewasa, apa seorang dewasa pantas untuk berjauh-jauhan? .. tante rasa itu tidak baik. Perbaiki hubungan kalian. Jika memang tidak bisa menyatu, kalian kan bisa jadi teman atau sahabat.”
        “kalo aku sih, aku akan berusaha untuk bisa menerima jika aku dan dia hanya berteman ato bersahabat, tapi kalo dia.. aku gak tau tante. , gimana kalo ketika dia dengar keputusan ku trus dia malah menghindari ku??”
        “jika dia bersiap-siap untuk menghindar. Berarti itu memang sudah takdir nya begitu. Tapi setidaknya kan kamu ngomong baik-baik, minta maaf atas sikap kamu selama ini dan tentang keputusanmu untuk berteman. Ntar pasti hati kamu lebih lega. Coba dulu.” Tante Laras terus memberi dukungan.
        Seulas senyum kembali terukir di bibir Ara. Jawaban tante membuatnya mantap untuk mengambil tindakan.
        “makasih tan. , itu ide yang bagus banget. , aku akan berusaha untuk mencobanya. Apa pun resikonya, yang penting aku usaha dulu. Gogogo semangat!!” kata Ara sambil mengangkat tanan kanannya tanda untuk membangkitkan semangat.
        “iya. Kamu harus selalu semangat ya? , kan gak lucu kalo masih muda tapi loyo. , . ya udah , tante mau ke dalam dulu. , kamu lanjut nonton tivinya ya?”
        “iya. Sekali lagi makasih ya tan.”
        “iya..” kata tante Laras sambil tersenyum kemudian berlalu pergi kedalam.



Cerita remaja


        Tiga hari kemudian, gak disangka-sangka , Ari udah ada di depan rumah tante Laras. Ia mencari Ara. Keluarlah Ara dengan wajah 100% heran. Waktu masih menujukkan pukul 10 pagi.
        “kita harus bicara Ra, .” kata Ari.
        “mo bicara dimana?”
        “kita cari taman.”
        “oke”

........
        Ketika sudah sampe ditaman. Mereka berjalan-jalan sebentar, lalu menemukan tempat duduk yang letaknya dibawah pohon. Jadi adem dan sejuk.
        Disitu mereka membicarakannya. Semuanya unek2 Ara dia katakan pada cowok itu.. sampai pada kesimpulan nya.
        “sebaiknya kita berteman ato bersahabat Ri. Dengan begitu aku gak akan menghindari kamu lagi. tapi aku sekarang menetap di Jogja. Meskipun begitu, kamu akan tetap tau kabarku.”
        Ari malah menjawab lain.
        “jika kita sama, apa kamu mau menjadi belahan jiwaku?” tanya Ari cukup serius.
        “kog kamu tanya gitu? , kita emang udah takdir berbeda. Dan mungkin baiknya kita hanya berteman”
        “baiknya temenan karena kita beda kan? , jika kita sama, kamu pasti akan jadi kekasihku sekarang.”
        “kamu gak setuju ama keputusanku?” tanya Ara.
        Ari terdiam..
        “kalo gitu gimana kalo kita sama? gimana kalo aku menyamakan diriku seperti dirimu?”
        “jangan gitu Ri. Jika kamu berusaha sama denganku, kamu pasti akan ditentang keluargamu. Dan aku gak mau hubunganmu dengan keluargamu jadi renggang. Kamu pasti bisa bahagia dengan cewek lain kog.”
        “aku gak mau dengan cewek lain!” kata Ari setengah membentak. Membuat Ara sedikit terkejut.
Hening sejenak..
        “jika seseorang mau berubah, itu memang hak dia. Bukannya aku melarang kamu untuk berubah. Tapi sepertinya ini akan sulit. Aku gak mau kamu dapat masalah baru. , dan jika kamu memang mau berubah. Pasti butuh proses. Dan menurutku setidaknya sekarang kita temenan dulu” “aku janji deh gak bakal hilang tanpa kabar lagi. setelah aku pikir-pikir gak baik juga kalo aku terus menghindari kamu. jadi gimana? Kita temenan dulu ya?” terang Ara panjang lebar..
        Tampak Ari menghela napas panjang..
        “oke jika itu yang terbaik menurutmu. , aku pikir-pikir juga, gak ada gunanya aku memaksakan kehendak. Baiklah... , kita berteman. Dan janji, kamu gak akan hilang tanpa kabar lagi” kata Ari tampak lebih tabah, lalu mengulurkan jari kelingkingnya tanda untuk mengikat janji.
        “janji..” Ara pun juga mengulurkan jari kelingkingnya.
        Keduanya pun sama2 tersenyum lega. Karena lama tak bertemu. Seharian ini mereka memutuskan untuk jalan-jalan keliling Jogja. Jalan-jalan sebagai teman..
        Akhirnya dengan perbedaan itu, mereka bisa sama2 memahami satu sama lain. Ada cerita yang mungkin tak akan terlupakan. Dengan perbedaan itu semakin menguatkan mereka untuk tidak berpisah lagi. walopun.. teman.
        Selama ini, Ara terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri, siapa yang mau mengerti dirinya.. , kini.. dikehidupannya yang baru. Ia telah menemukan siapa aja sosok yang mengerti dirinya. Yaitu keluarga barunya.. terutama tante Laras, Nana sahabat barunya yang selalu menghibur Ara, dan .... Ari.. ,. Ara janji untuk selalu semangat agar kelak bisa membahagiakan mereka semua. Thanks God...
        Untuk saat ini berteman adalah keputusan terbaik bagi mereka. Ara dan Ari.
Namun untuk esok ... entahlah,
Tuhan pasti punya jawabannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar