Sabtu, 14 September 2013

museum shultan mahmud badarudin

Lokasi: Jembatan Ampera Side di Ilir 
Kuto Kecik istana atau Kuto Lamo istana, dibangun sejalan dengan perkembangan Masjid Agung Palembang. Ketika kekuasaan dipegang Kesultanan Palembang Darussalam Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo atau SMB I (1724-1758 M), muncul gagasan untuk membangun masjid baru Sebelumnya, Palembang istana yang dibangun Mas Ki Hindi atau Sultan Abdurrahman Khalifatul percaya Sayyidul Imam (1659-1706 M) yang terletak Beringin berang-berang di daerah (kompleks perbelanjaan sekarang Beringin jenggot). Kesultanan masjid terletak tidak jauh dari istana, yaitu di daerah yang sekarang dikenal sebagai Jl. Old Masjid. SMB Sulton Saya membangun masjid (sekarang Masjid Agung SMB II) pada 1 Jumadil Akhir 1511 H pemakaian dan diresmikan pada tanggal 28 Jumadil Awal 1161 H. di Kuto Lamo istana (dibangun pada saat itu, ;) tentu tidak disebut) dibangun tepatnya di tepi Sungai Tengkuruk dan di sekitar 100 meter dari Masjid Sulton. Selama pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin II (1803-1821 M), yang bergantian dengan kekuatan saudaranya, Sultan Husin Diauddin (1812-1813 M) dan Sultan Ahmad Najamuddin III Prince Consort (putra SMB II, 1819-1821 M) di atas pintu masuk pengaruh Belanda dan Inggris, benteng ini berlangsung pasukan Belanda:. z Latar Belakang dan Sejarah Museum Bangunan ini didirikan pada tahun 1823 M, sebagai rumah Belanda Kantor Residen di Palembang. UPTD Museum menjadi Sultan Mahmud Badaruddin II sejak tahun 2004 dengan Surat Keputusan Walikota nomor Palembang: 19 2004. Museum Lokasi Sultan Mahmud Badaruddin II No 2 jalan Tel. (0711) 358450 Fax. (0711) 352573 Transportasi Jarak dari: - Bandara: 15 km - Pelabuhan: 3 Km - Terminal Bus: 12 Km - Stasiun Kereta: 5 km Collection koleksi Museum termasuk Sultan Mahmud Dararuddin: Koleksi Numismatika, Etnografika Collection, Koleksi Keramologika, Koleksi Seni , dan Koleksi erkeologika Koleksi Biologika. Jadwal kunjung Museum Senin / Libur Nasional: Tutup Tiket Masuk Harga a. Dewasa: Rp. 1000, - b. Anak-anak: Rp. 1000, - c. Entourage: Rp. 1000, - Fasilitas Museum Luas Tanah / Luas Bangunan: - m2 / 700 m2 Terdiri dari: - Permanent Exhibition Angkasa - Perpustakaan Terbuka - Ruang Penyimpanan Koleksi - Ruang Administrasi - Ruang Audio Visual - Toilet Organisasi Jumlah Karyawan Museum Balaputera dewa: 7 orang Terdiri dari energi: - Bantuan pendidikan: 1 orang- Administrasi: 3 orang - Cleaning Service: 3 orang museum yang besar adalah 32 meter panjang, lebar 22 meter, dan 17 meter tinggi. Ini pertama kali dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1823 dan selesai pada tahun 1825, untuk rumah resmi residen Belanda di Palembang.Sebelumnya, daerah ini adalah istana Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo, dikenal sebagai Sultan Mahmud Badaruddin I tahun 1737. Setelah kalah pertempuran dengan Belanda pada tahun 1821, istana itu hancur dan Sultan Mahmud Badaruddin II diasingkan. Fungsi bangunan ini berubah dari waktu ke waktu sejalan dengan dinamika lokal. Hal ini pernah digunakan sebagai markas Jepang selama invasi Jepang, markas TNI pada tahap awal kemerdekaan Indonesia, kantor pemerintah setempat dan akhirnya museum.Museum ini memiliki banyak benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan Kota Palembang dan budaya yang termasuk patung Siguntang Buddha dan Palembang podium tradisional. Untuk memasuki situs ini Anda hanya akan membayar Rp 1.000 (sekitar 10 sen AS). Museum ini buka setiap hari, kecuali hari libur nasional. Dari Senin sampai Kamis dan pada hari Sabtu dan Minggu, museum ini buka dari pukul 08.00 sampai 16.00. Pada hari Jumat, museum ini hanya membuka setengah hari dari pukul 08.00 sampai 11.30.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar