Bangunan tersebut adalah Catacombs of Paris, sebuah lorong yang dindingnya dihiasi tengkorak dan tulang belulang manusia. Bagaimana lorong ini bisa penuh tengkorak?
Pada masa lalu, ketika pemerintah memutuskan untuk menyediakan tempat lebih luas bagi manusia hidup, maka salah satu pilihannya adalah menggusur tempat-tempat pemakaman. Alternatif ini dipilih karena bila menggusur tempat pemukiman ilegal, bakal timbul protes besar dari penduduknya.
Sementara, bila menggusur kompleks pemakaman, protes dari warga bisa diminimalisasi, bisa jadi hanya para ahli waris yang keberatan. Maka, jadilah para ahli perencanaan kota memindahkan tulang belulang warga Paris yang jumlahnya jutaan.
Agar tidak menimbulkan gejolak, pemindahan dilakukan secara diam-diam. Kemana dipindahkannya? Inilah yang jadi catatan sejarah. Ternyata, tulang belulang itu ditempel di sepanjang lorong dinding bawah tanah Paris. Tempat ini disebut Catacombs of Paris dan sampai sekarang masih ada, populer dengan sebutan Empire of the Dead.
Catacombs of Paris merupakan gambaran kekejian pemerintah pada masa itu dan menjadi catatan sejarah dunia sepanjang masa. Tempat ini kini menjadi lokasi wisata yang dikunjungi banyak turis dari penjuru dunia, seperti dikutip dari USNews, Kamis (29/8/2013).
Setiap tahun, jutaan orang datang ke sini untuk melihat pemandangan mengerikan di mana tengkorak-tengkorak manusia, tulang belulang menempel di dinding yang gelap dan lembap. Para wisatawan ini tentunya didampingi oleh pemandu Wisata yang akan menjelaskan tentang seluk beluk sejarah tempat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar