Lailatul Qadar
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lailatul Qadar atau
Lailat Al-Qadar (
bahasa Arab:
لَيْلَةِ الْقَدْرِ ) (malam ketetapan) adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan
Ramadan, yang dalam
Al Qur'an digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu
bulan. Dan juga diperingati sebagai malam diturunkannya Al Qur'an. Deskripsi tentang keistimewaan malam ini dapat dijumpai pada
Surat Al-Qadar, surat ke-97 dalam Al Qur'an.
Etimologi
Menurut
Quraish Shihab, kata Qadar (قﺩﺭ) sesuai dengan penggunaannya dalam ayat-ayat Al Qur'an dapat memiliki tiga arti yakni
[1]:
- Penetapan dan pengaturan sehingga Lailat Al-Qadar dipahami sebagai
malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Penggunaan Qadar
sebagai ketetapan dapat dijumpai pada surat Ad-Dukhan ayat 3-5 : Sesungguhnya
Kami menurunkannya (Al-Quran) pada suatu malam, dan sesungguhnya
Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan semua urusan
yang penuh hikmah, yaitu urusan yang besar di sisi Kami
- Kemuliaan. Malam tersebut adalah malam mulia tiada bandingnya. Ia
mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Al-Quran. Penggunaan Qadar
yang merujuk pada kemuliaan dapat dijumpai pada surat Al-An'am (6): 91 yang berbicara tentang kaum musyrik: Mereka
itu tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang semestinya, tatkala
mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada
masyarakat
- Sempit. Malam tersebut adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi, seperti yang ditegaskan dalam surat Al-Qadr. Penggunaan Qadar untuk melambangkan kesempitan dapat dijumpai pada surat Ar-Ra'd ayat 26: Allah melapangkan rezeki yang dikehendaki dan mempersempit (bagi yang dikehendaki-Nya)
Lailatul Qadar dapat juga kita artikan sebagai malam pelimpahan
keutamaan yang dijanjikan oleh Allah kepada umat islam yang berkehendak
untuk mendapatkan bagian dari pelimpahan keutamaan itu. Keutamaan ini
berdasarkan nilai Lailatul Qadar sebagai malam yang lebih baik dari
seribu bulan.
Keistimewaan
Dalam
Al Qur'an, tepatnya
Surat Al Qadar malam ini dikatakan memiliki nilai lebih baik dari seribu, bulan .
97:1 Pada malam ini juga dikisahkan Al Qur'an diturunkan, seperti dikisahkan pada surat Ad Dukhan ayat 3-6.
44:3
Waktu
Terdapat pendapat yang mengatakan bahwa terjadinya malam Lailatul
Qadar itu pada 10 malam terakhir bulan Ramadan, hal ini berdasarkan
hadits dari Aisyah yang mengatakan :
"
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam beri'tikaf di sepuluh hari
terakhir bulan Ramadan dan beliau bersabda, yang artinya: "Carilah malam
Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Romadhon" "
(HR: Bukhari 4/225 dan Muslim 1169). Sudah menjadi pengetahuan umum
bahwa Lailatul Qadar kemungkinan akan "diwujudkan" oleh Allah pada malam
ganjil, tetapi mengingat umat islam memulai awal puasa pada hari atau
tanggal yang berbeda, maka umat islam yang menghendaki untuk mendapatkan
keutamaan Lailatul Qadar dapat "mencarinya" setiap malam. Agar kita
yang menghendaki "mendapatkan" Lailatul Qadar, maka berbuka puasalah
"sekedarnya" saja agar badan tidak "menjadi berat" dan malas serta
menjadi sebab ngantuk dan mudah tertidur, sehingga yang kita inginkan
untuk mendapatkan Lailatul Qadar tidak membuahkan hasil. Untuk puasa
tahun 2013 ini, kira-kira kapan (malam/hari tanggal berapa) Lailatul
Qadar "diwujudkan" oleh Allah?. Tadi pagi setelah shalat subuh saya
menengok halaman rumah yang ada pohonnya. Daun-daun dari pohon-pohon itu
bergoyang gemulai. Pukul 05.00 pagi saya kepantai sambil mengamati
langit sebelah timur, keadaan nampak berawan, beberapa saat kemudian
langit nampak memerah. Tetapi beberapa saat berikutnya, pukul 05.40
warna merah itu menghilang menjadi cerah. Sekitar sepuluh menit
berikutnya langit sebelah timur kembali berwarna merah. Kemudian
matahari terbit tetapi tertutup awan. Besok pagi saya akan mengamatinya
lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar